Sebagai pembaca setia Kawanku hingga tahun 1994/1995, sebelum majalah ini malih rupa menjadi majalah para gadis, sejak lama saya dihantui oleh pertanyaan ini: kenapa ada dua sampul berbeda untuk edisi perdana Kawanku STIL, yang terbit 16 Juli 1990? Sampul pertama, sebelah kiri, bergambar George Bush. Sementara, sampul kedua, di sebelah kanan, bergambar Senopati Pamungkas.
Kasus edisi kembar semacam ini, dalam dunia penerbitan di negeri kita, biasanya hanya terjadi jika ada sengketa kepengurusan atau kepemilikan media. Kasus ini, misalnya, pernah dialami Majalah Kartini, Horison, atau Forum. Kapan-kapan saya akan pamer edisi-edisi kembar yang pernah bikin heboh di masa lalu. Namun, dua edisi kembar Kawanku ini, terbit bukan karena kasus tersebut, karena keduanya sama-sama diterbitkan oleh manajemen baru Grup Kompas Gramedia.
Lalu, kenapa sampai ada edisi perdana kembar semacam itu?!
Pertanyaan ini dulu begitu mengusik. Ketika saya pertama kali menemukan edisi perdana Kawanku STIL bersampul George Bush pada sekira tahun 2016, pertanyaan itu tak segera berjawab. Jawabannya baru saya temukan tahun lalu, sesudah menemukan nomor-nomor awal Kawanku STIL lainnya secara lengkap. Sesudah membaca kembali edisi-edisi awal itu, soal sampul kembar ini pernah dibahas di rubrik "Halo Bung Daktur", yang berisi surat dari pembaca.
Majalah bersampul Senopati Pamungkas ternyata adalah nomor contoh yang dikirim bagian promosi Kawanku kepada para agen dan pengecer. Sementara, Kawanku STIL yang dijual untuk pembaca adalah yang bersampul George Bush.
Bayangkan, untuk mengetahui jawaban tentang sampul kembar edisi perdana Kawanku STIL ini, saya harus menunggu 26 tahun. Dan pekan lalu, saya beruntung akhirnya bisa menggenapi jawaban tadi dengan memiliki Kawanku bersampul Senopati Pamungkas tersebut, setelah lebih dari seperempat abad mencari dan menanti. Ck ck ck.
Yang jelas, penantian semacam ini pasti lebih dramatis dari cerita layangan putus! Ya, cerita tentang majalah saja ditungguin, apalagi cerita tentang kamu. Iya, kamuuu...